Dunia kerja menuntut sumber daya manusia yang mempunyai kecakapan dalam setiap bidang yang digelutinya. SDM yang berkualitas pun diperlukan untuk meningkatkan daya saing bangsa dengan negara-negara lain terutama dalam era globalisasi seperti sekarang. Saat ini kualitas SDM Indonesia semakin terpuruk. Keterpurukan ini dapat dilihat dari masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia baik yang terdidik maupun tidak. Hal ini tentunya sangat mengecewakan, apalagi melihat bahwa masih sedikit sekali orang Indonesia yang menduduki posisi puncak maupun penting di perusahaan-perusahaan asing di Indonesia.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaian besar kalangan menilai Indonesia belum siap menghadapi segala ke-kompleks-an yang terjadi di zaman yang modern ini, Pada bulan maret 2009, Badan Pusat Statistic (BPS) mencatat jumlah pengangguran terdidik mencapai 960.000 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 598.000 merupakan lulusan S-1, sedangkan 362.000 lainnya lulusan program diploma. Setiap tahun, rata-rata 20 persen lulusan perguruan tinggi menjadi pengangguran.
Bila kondisi demikian dipertahankan, maka dalam jangka panjang dapat dipastikan bahwa cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup bangsa hanya akan menjadi sekedar mimpi belaka dan masa depan bansa Indonesia akan semakin terpuruk. Apalagi jika melihat negara-negara tetangga yang semakin maju dan berkembang. Hel tersebut tentunya menjadi momok yang besar bagi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu perlu diciptakan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Dalam dunia kerja, kualitas seeorang dapat dilihat dari seberapa besar orang tersebut menguasai hard skill dan soft skills. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa soft skills lebih diutamakan dan diperlukan. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran akan hal tersebut. Selain itu juga dibutuhkan usaha agar mampu mengembangkan potensi diri sehingga meningkatkan kualitas dan kecakapan SDM Indonesia dalam dunia kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar