Rabu, 09 November 2011

AUDIO CABLES

Kabel adalah elemen yang tidak bisa diremehkan perannya bagi sistem audio. Selama tramisi suara masih berlangsung lewat aliran elektron dan bukan gelombang radio (walaupun kini teknologi FM maupun Wi-Fi semakin marak). Kabel sangat menentukan kualitas suara yang kita dengar. Selain kualitasnya yang sangat bervariasi, jenis kabel pun bermacam-macam tergantung kepada konteks pemakaiannya. Sebagai penggemar musik dan audio, tidak berlebihan jika berbagai jenis kabel audio ini perlu kita kenali.


  • KABEL RCA
Jenis kabel ini adalah tipe kabel analog multikonduktor (yaitu satu unit kabel biasanya terdiri dari satu penghantar arus) yang paling umum. Biasanya satu untai kabel RCA terdiri dari 3 kabel berwarna merah, putih kuning yang saling melekat namun dengan kepala berbeda. Kabel ini biasanya digunakan untuk kabel stereo kiri dan kanan. Berbagai produk dengan tingkat craftsmanship yang berbeda-beda tersedia di pasaran.

  • KABEL XLR
Kabel XLR yaitu kabel untuk analog ataupun digital audio yang balanced (istilah untuk sejenis kabel di mana dua untau kabel saling dipilin untuk meminimalisir gangguan elektomagnetik eksternal dan dimana hambatan dari kedua untai kabel ini persis sama namun berlawanan polaritasnya). Kabel XLR biasanya digunakan untuk alat-alat audio dan vidio prefesional. Aplikasi kabel ini yang peling umum dikenal adalah untuk mikrofon kualitas profesional. Kabel XLR yang digunakan untuk sinyal digital sering kali diistilahkan AES/EBU.

  • KABEL TRS
Kabel yang cirinya berupa kepala yang dilingkari oleh 1 atau 2 garis hitam dan berdiameter 6.3mm hingga yang terkecil (biasanya untuk walkman) berdiameter 2.5mm. Kabel ini adalah kabel kedua yang paling umum ditemukan dan selain untuk headphone dan gitar listrik biasanya digunakan di middle-lower level sound cards sebagai line level input.

  • KABEL TOSLINK (FIBRE OPTIC)
Inilah kabel yang mengalirkan datanya melalui serat optik dan berupa cahaya yang merambat. Ciri khas dari kabel ini adalah cahaya merah seterang laser yang memancar dari kedua ujungnya. Kabel serat optik ini, karena bekerja dengan cahaya, tidak terpengaruh dengan gangguan elektromagnetik eksternal dan menghasilkan lebih sedikit kehilangan informasi ketika transmisi. Karena sifat pengaliran akurasi tinggi ini, kabel ini umumnya digunakan untuk menghantarkan sinyal audio digital terkompresi seperti Dolby digital atau DTS dari player DVD atau CD ke penerima digital. Kabel toslink juga sering diistilahkan kabel S/PDIF, kependekan dari Sony/Philips Digital Interface.

Demikian uraian singkat mengenai berbagai jenis kabel yang sering digunakan pada aplikasi audio. Aplikasi yang tepat diiringi dengan kesensitifan dalam mendengarkan berbagai kualitas suara yang dihasilkan beragam kualitas kabel, mestinya memilih kabel audio tidak akan sesulit itu.
Good luck !!!

 referensi : Rinaldi Triaseptian S.T, MSc (sound up)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar